DOSEN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA MENERAPKAN TEKNOLOGI DIGITAL SISTEM DETEKSI STUNTING DAN STATUS GIZI SI ANAK (SIDESSI)   DI MIN 27 LAMBARO ACEH BESAR

DOSEN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA MENERAPKAN TEKNOLOGI DIGITAL SISTEM DETEKSI STUNTING DAN STATUS GIZI SI ANAK (SIDESSI)   DI MIN 27 LAMBARO ACEH BESAR

SIDESSI merupakan suatu aplikasi yang dikembangkan untuk memudahkan dalam menentukan status gizi anak melalui perangkat komputer dan dapat juga melalui handphone, penggunaan aplikasi ini diharapkan akan membantu orangtua dalam memantau tumbuh kembang si anak, dan diharapkan orangtua dapat meningkatkan asupan gizi yang cukup diimbangi dengan aktivitas fisik seperti olahraga pada anak. Aplikasi  SIDESSI ini diharapkan dapat diterapkan di MIN 27 Aceh Besar sebagai salah satu upaya pencegahan stunting pada anak.

 

Pengabdian masyarakat merupakan salah satu pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. Kegiatan pengabdian diketuai oleh Ners. Khairani, S.Kep., MPH dosen Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala, yang didukung oleh anggota pengabdian Dr. drs. Syamsulrizal, M.Kes (FKIP USK) dan Ners. Muhammad Yusuf, S.Kep. MPH, serta pelaksanaan kegiatan ini juga ikut berpartisipasi 3 orang mahasiswa. Kegiatan pengabdian masyarakat dimulai dengan pelaksanaan kegiatan penyuluhan keperawatan tentang Stunting oleh pemateri Ns. Yullizar, MNS dan screening stunting di koordinasikan oleh Dr. Yenny Marlina, MPd dengan dibantu oleh guru UKS, Guru olahraga dan dipandu oleh 3 mahasiswa dari FKEP dan FKIP. Kegiatan ini didanai oleh PNPB Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

 

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 27 terletak di kecamatan  Lambaro kabupaten Aceh Besar, dengan jarak tempuh 9,6 KM dari Universitas Syiah Kuala. Merupakan tingkat pendidikan dasar pada anak yang dikepalai oleh Ibu Muawiyah, S.Ag. Stunting adalah suatu keadaan masalah gizi dimana tinggi badan anak tidak bertambah sesuai dengan usianya, apabila keadaan ini semakin parah akan berdampak pada penurunan kognitif, mudah terserang penyakit dan kematian pada anak.

 

Berdasarkan hasil penelitian Syamsulrizal, Marlina Y, dan Khairani (2021), tentang “Body Mass Index  Siswi MIN 27 Aceh Besar Pada Masa Pandemi Covid-19 Tahun Ajaran  2021”, didapatkan hasil bahwa dari seluruh siswi ada 208 0rang atau 80%  menunjukkan berat badan kurus, 39 orang atau 15% menunjukkan BMI dengan kategori  normal, 9 orang 3% menunjukkan BMI dengan kategori sedikit gemuk, dan 5 orang atau 2% menunjukkan BMI kategori kegemukan. Total 208 orang  kategori kurus, sebanyak 173 orang  dinyatakan sangat kurus dan 35 orang dinyatakan kurus. Kondisi siswi yang memiliki status BMI kurus akan berdampak pada penurunan konsentrasi belajar dan beresiko menurunnya prestasi belajar pada siswa sekolah MIN 27.  Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka pentingnya kegiatan pengabdian ini dengan judul : Penerapan Teknologi Digital sebagai Upaya Screening Stunting dan Status Gizi pada Generasi Milenial di MIN 27 Aceh Besar.