Memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana, Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana.
Banda Aceh 2019 – Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menggelar simulasi penanggulan bencana dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) sesuai dengan instruksi dari Rektor Unsyiah tentang simulasi serentak di Unit/Perguruan Tinggi. Simulasi ini diadakan di Fakultas Keperawatan pada hari Jumat, 26 April 2019, tepatnya pada pukul 10.00 WIB s/d selesai.
Simulasi kesiapsiagaan bencana ini dilakukan dengan tujuan untuk mengajak semua pihak melakukan latihan kesiapsiagaan bencana secara serentak agar mempersiapkan diri ketika bencana datang sewaktu-waktu yang tak terduga. Di Fakultas Keperawatan, yang terlibat dalam simulasi ini mulai dari Dekan, Wakil Dekan, Ketua Prodi, Dosen, Staff, dan mahasiswa yang ikut terlibat sekitar 60-80 orang dibagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya sebagai petugas medis, petugas evakuasi, petugas ambulance, pasien tidak sadar, dan pasien dipapah.
Dalam simulasi ini, diskenariokan pada pagi hari di Fakultas Keperawatan sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar dengan lancar, namun tiba-tiba kondisi menjadi ricuh ketika terjadi gempa dan listrik memercikkan api sehingga menimbulkan keributan. Kemudian, salah satu mahasiswa melaporkan ke pusat informasi bahwa telah terjadi kebakaran di Fakultas Keperawatan, pusat informasi menghubungi kepala Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), setelah itu Kepala K3 menghubungi pemadam, security, dan tim medis. Dibantu oleh tim evakuasi, mahasiswa berlarian keluar dari ruangan dan berkumpul di halaman kosong. Disini, semua pihak yang terlibat dalam simulasi, diajarkan bagaimana cara menghidupkan alarm, teknik mematikan listrik di gardu, dan mematikan api yang masih terbakar dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR).
Ns. Budi Satria, MNS. selaku koordinator dari kegiatan simulasi ini mengatakan gedung Fakultas Keperawatan sudah memfasilitasi sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) tanggap darurat, yaitu jalur evakuasi dan titik kumpul, namun masih ada beberapa kekurangan seperti alarm peringatan darurat dan pusat informasi yang belum tersedia, diharapkan setelah dilakukannya simulasi ini adanya penambahan dari kekurangan tersebut.
Sementara itu, Dekan Fakultas Keperawatan Unsyiah Dr. Hajjul Kamil, S.Kp.,M.Kep. berharap dengan adanya simulasi ini dapat mengajarkan kita tanggap terhadap bencana dan tindakan yang harus kita lakukan ketika terjadi bencana. ”Jangan hanya sebagai penonton tetapi terlibat untuk menolong,” ungkapnya.